Pugar - Tektonika Linimasa Bangunan

Ideas
1 year ago

Waktu sebagai penanda perjalanan sebuah bangunan, menyimpan cerita yang dapat memberikan gambaran konteks sejarah hingga akhirnya menjadi objek observasi hari ini.

Education Pedagogy

Materialitas pada semua keilmuan mempunyai aspek waktu, baik pada atribut fisik maupun non fisik. Arsitektur sebagai salah satu bidang keilmuan seringkali juga berhubungan dengan materialitas, baik komponen terbesarnya seperti bangunan maupun komponen bahan-bahan penyusunnya yang berasal dari alam seperti batu, maupun adonan dari berbagai macam bahan yang tersedia di alam seperti  beton dan besi/baja. Workshop ini membicarakan relasi antara umur/waktu pada materialitas bahan-bahan dan pengaruhnya terhadap tektonika bangunan. 

Makam kami pilih sebagai objek kajian  workshop ini dengan tujuan  untuk melihat bagaimana penanda sebuah konsep imortalitas dari ingatan seiring dengan degradasi materialitas yang terjadi, perlahan mulai dilupakan dan mati. Beragamnya material yang digunakan dan jarak antar makam yang berdekatan memudahkan peserta workshop untuk berpindah dari satu obyek ke obyek yang lain. Tanggal kematian yang tertera di makam juga salah satu data akurat yang bisa dijadikan patokan umur makam menjadi pertimbangan utama. 

Makam Peneleh, sebuah makam peninggalan jaman kolonial Belanda di Surabaya tidak mendapat perhatian atau penghormatan yang cukup dari masing-masing keluarga yang dikuburkan karena jarak geografis dan waktu  yang panjang sehingga berdampak pada atribut materialitas yang ada. Peserta workshop diharapkan dapat melihat secara langsung, mempelajari , memahami dan kemudian memetakan faktor apa saja dan bagaimana dalam realitanya atribut materialitas yang diharapkan dapat bertahan lama sebagai penanda tempat dan tanggal kematian itu mengalami degradasi sehingga mempengaruhi tektonika awal dari sebuah bangunan.

Proses Kegiatan

Hari 1 (Bootcamp)

Tengah hari pertama adalah bootcamp dengan materi berfokus pada pengenalan material secara umum, narasi awal mengenai lokasi workshop dan ragam metode dokumentasi  objek dengan menggunakan aplikasi digital. Pada tengah hari kedua adalah membagi  peserta menjadi 3 kelompok yaitu batu, beton, dan besi. Masing-masing kelompok melakukan riset awal mengenai material tersebut.

Hari 2

Tengah hari pertama melakukan survey singkat untuk melihat kemungkinan objek dan metode dokumentasi yang akan dipilih dengan cara melakukan diskusi langsung di lapangan.

Tengah hari kedua melakukan presentasi singkat hasil riset awal dan temuan-temuan di lokasi yang mempunyai kemungkinan untuk dilihat lebih dalam.

Hari 3

Peserta  workshop melakukan survey ke site kali kedua dengan tujuan meneliti dengan lebih detail dan menentukan makam mana yang akan dipilih untuk dijadikan objek penelitian lebih lanjut. Melihat proses degradasi apa saja yang terjadi terhadap makam tersebut dengan bekal dasar riset di hari pertama dan kedua.

Hari 4 (Check Point 1)

Masing - masing kelompok memulai progresnya dalam membuat produk presentasi sambil masih mengumpulkan data lebih lanjut mengenai riset - riset dari makam tersebut . Menjelang akhir hari keempat diakhiri dengan presentasi dari setiap masing - masing kelompok kepada Unit Master mengenai riset yang telah dilakukan selama 2 hari menjalani survey site serta presentasi progress dan metode yang dipakai.

Hari 5

Masing - masing kelompok masih memiliki kesempatan untuk melakukan survey site dimana survey site di hari terakhir ini digunakan untuk mengumpulkan data di lapangan yang sekiranya masih kurang dari hasil review di Check Point 1 di hari ke 4. 

Hari 6

Dimanfaatkan untuk mengelola data survey dari beberapa hari sebelumya dan melanjutkan progress pembuatan produk presentasi.

Hari 7 (Check Point 2)

Presentasi progress dari review di Check Point 1

Hari 8

Persiapan produk akhir menuju portfolio dari hasil review di Check Point 2

Hari 9 (Portfolio Check)

Pengumpulan dan pengecekan progress workshop 

Hari 10

Penambahan produk dari hasil pengumpulan Portfolio Check

Evaluasi

Setelah melalui 3 kali Workshop Critical Context akhirnya kami mulai menemukan komposisi yang pas untuk menjaga suasana workshop tetap kondusif selama kegiatan berlangsung. Hal yang kami perlu evaluasi adalah detail dan standar produk. Kami merasa masih belum berhasil membuat hasil akhir dari sebuah proses yang komprehensif, misal diagram2 yang dihasilkan masih kurang dalam dan kurang terstruktur. Terlalu banyak proses digital yang mebuat delay dalam prosesnya dimana fleksibilitas dan spontanitas adalah salah satu esensi workshop ini agar berjalan dengan menyenangkan.

Related
168 Comments
A
Login to leave a comment. Sign In ?