Critical Context Studio Bali 01 mengangkat Bade sebagai objek yang menarik dan merupakan bagian penting dalam upacara Ngaben di Bali. Eksistensi Bade tidak lepas dari kemahiran pengrajinnya yang secara turun temurun mengajarkan ketrampilan dan semangat kerbersamaan dalam pembuatannya.
Masyarakat Bali diatur oleh komunitas yang terbentuk dari sebuah teritori desa, mereka mudah bekerjasama secara natural karena memiliki satu tujuan yang sama. Terwujudnya bangunan Bade (tempat mengusung jenazah dalam upacara Ngaben) setinggi 25 meter pada sebuah upacara Ngaben di Ubud adalah sebuah bentuk nyata adanya eksistensi komunitas manusia sebagai makhluk sosial yang diikat dengan kepercayaan dan budaya. Sebuah komunitas yang terdiri dari beragam kepentingan, kasta, harta, pekerjaan dan golongan dapat disatukan dalam proses pembuatan Bade yang didalamnya terdapat material, ragam hias serta ketukangan yang unik. Bade sendiri adalah bangunan tinggi kontemporer yang sejak dulu telah menjadi budaya yang ada pada setiap upacara Ngaben, sehingga menjadi menarik karena di Bali sendiri sulit ditemukan bangunan tinggi.
Critical Context Studio Bali 01 bertujuan mencoba melatih perspektif mahasiswa dengan cara mengamati pembuatan Bade. Perspektif tersebut bisa dimulai dengan penerjemahan garis-garis imajiner yang bisa dilihat dari interaksi, sirkulasi, waktu dan aktivitas kemudian dituangkan ke dalam diagram.
Metode yang kami gunakan dapat dilihat dari pembagian kerja menjadi dua bagian. Bagian lima hari pertama kami gunakan untuk membuat bade dan lima hari berikutnya kami gunakan untuk menganalisa pembuatan bade. Sebagai alat bantu, kami menggunakan timelapse yang bisa ditemukan pada aplikasi handphone. Hasil dari timelapse ini kemudian kami Analisa. Pada proses ini mahasiswa mulai dilatih kepekaannya melihat garis-garis imajiner yang kemudian dituangkan ke dalam diagram.
Pada pelakasanaannya bootcamp terdapat 9 peserta, dan memakan waktu 4 hari pembuatan Bade, 1 Hari Outing dan 4 hari pembuatan diagram, dan 1 hari check point. Sasaran awal critical context ini adalah penerjemahan garis-garis imajiner pada saat pembuatan Bade kedalam diagram. Penerjemahan ini sudah tercapai, peserta mampu melihat garis-garis tersebut walaupun dari video timelapse. Diagram yang dihasilkan juga beragam dan dengan tambahan simbol-simbol yang mempersingkat informasi. Permainan warna digunakan dengan sangat baik. Beberapa diagram juga sudah menyentuh tipe layering. Hasil critical context studio tahun ini sangat memuaskan.
